04 Mei 2008

Untukmu Nissa’

Wahai Nissa’, seakan apa yang kamu miliki dari setiap lekuk tubuh dan suara halus itu dapat diperjualbelikan dengan murahnya. Telah banyak kamu jadikan lelaki yang sedang naik syahwatnya gila karena menikmati sesuatu yang terlarang dari apa yang kamu pertontonkan. Kamu merasa puas jika lelaki itu gila lalu melepaskan seruan Tuhannya. Kamupun sebenarnya telah melepaskan diri dari aturan Tuhan, agar kamu hidup dalam syurga hayalanmu di dunia ini. Kamu ingin menikmati kebebasan syurgawi di dunia ini, ingin merasakan mabuk kenikmatan surgawi dengan pembebasan kehendak dalam segala hal. Kamu adalah sosok yang seharusnya dimuliakan dengan pandangan yang baik, bukannya dengan pandangan yang penuh syahwat menjijikan. Namun memang karena kamu telah menghinakan diri kamu sendiri, sehingga kamu mengesampingkan urusan kemuliaan hidup demi untuk sebuah sensasi setan yang diaktualisasikan oleh dajal-dajal Eropa, Barat, dan pengekornya.

Kamu memandang bahwa merasakan getaran emosi saat menerima pandangan lelaki yang tergetar syahwatnya adalah tingkat kenikmatan yang lebih hebat dari kenikmatan yang di peroleh wanita yang menjaga dirinya sehingga Alloh memberinya kedudukan di Syurga. Kebanyakan dari kamu melupakan urusan akhirat. Kamu menganggap Tuhan itu bodoh, sebab kamu tak menerima kalau sebagian besar tubuh yang kamu pertontonkan itu aurat. Kamu hendak menunjukkan pada Tuhan bahwa konsepsi kamulah yang lebih hebat dari pada konsepsi Tuhan. Kamu menantang datangnya azab dari Tuhan dengan melepaskan keraguanmu dalam menjelas-jelaskan bagian auratmu di hadapan lelaki. Tatkala Alloh jatuhkan kamu di dalam perzinahan atau perceraian yang diakibatkan telah terpenuhinya urusan sex dengan yang kamu nikahi, lalu hatimu menyesali dan merasakan sempitnya hidup. Namun azabpun tiba, hati kamu dipalingkan sehingga kamu tak merasakan lagi getaran penyesalan yang merupakan modal taubatmu di hadapan Tuhan. Sehingga dengan azab-Nya kamu semakin jauh dari Syurga Tuhan.
Wahai Nissa’, betapa kamu memiliki hati yang membeku sebab kamu tak merasakan lagi getar-getar harga diri dan kehormatan serta kemuliaan. Kamu dipandang sebagai bagian pengorbanan yang dipersembahkan untuk tuhan setan yang disembah-sembah pengekor Eropa, Barat, dan Atheisme dimanapun adanya. Kamu dijadikan bulan-bulanan penyikasaan kehormatan, kemuliaan dirimu diinjak-injak. Harga dirimu di sembunyikan dari pengetahuanmu,, lalu dengan leluasa, lelaki penyembah setan itu menjadikan kamu sebagai bagian dari pengorbanan sucinya untuk setan.Mereka membuat dirimu sedemikian rupa menarik dalam pandangan mereka, membuat syahwatnya menggelegar, dan membuat jiwanya semakin rapuh tak memiliki visi yang benar dalam menghadapi hari kiamat.

Kamu Nissa’, menari-nari dan berbahagia dibawa mereka ke dalam api neraka. Kamu pertontonkan tubuhmu yang indah lalu kamu serukan, “Wahai para lelaki, datanglah kamu dengan diundang atau tanpa diundang, lalu nikmati diriku secara bersamaan atau bergantian sehingga kamu mabuk dalam cintamu dan kamu menjadi berhasrat menzinahi aku atau siapapun selain diriku. Kemarilah dan kejarlah anggur yang ditawarkan syetan ini,, anggur yang menjadikan jiwamu mudah melepaskan aturan Tuhan yang menghalangi kebebasan dirimu dalam menikmati dunia ini. Akulah yang engkau puja, lalu lupakanlah Tuhan. Kamu tanpa wanita tak berdaya, sebab telah kau saksikan aku, lalu kau tergila-gila.”. Lihatlah, konsepsi setan yang merasuk telah menggerogoti dasar keimanan kaum wanita. Mereka tak merasakan bahwa dirinya dijadikan tuhan-tuhan selain Alloh. Mereka merasa puas apabila penyembahnya menyanjung-nyanjung dan mau melayaninya dengan memperhambakan syahwatnya kepada dirinya. Lihatlah para lelaki penyembahnya, merelakan imannya demi untuk menikmati kepuasan dari tuhannya. Tuhan yang Maha Besar akan membinasakan semuanya dengan berbagai kehinaan yang ditebarkan dimuka bumi. Mereka bangsa yang menghalalkan perzinahan dan pembebasan sex akan menjadi bangsa rendahan yang dikutuki penduduk langit dan bumi. Peradaban rendahan itu telah mencampakkan eksistensi kemanusiaan yang dimuliakan Alloh di Syurga dahulu. Mereka lebih rela menjadi ahli neraka dari pada syurga, dan mereka tak perduli neraka sebab ia tak mereka lihat. Mereka tanggalkan urusan akhirat dan mereka hidup bersenang-senang dengan gemerlapnya tipuan dunia. Mereka pikir kalau mereka menghendaki urusan akhirat mereka mudah, maka kemudahan itu akan datang begitu saja,, padahal mereka tak mau bertaubat dari menuhankan dirinya dan memperhamba lelaki yang tergila-gila oleh dirinya. Mereka seakan hendak menjadi Tuhan yang menyatakan, “Jadilah !, maka jadilah ia.” Mereka pikir, kehidupan ini diwujudkan dengan fantasi mereka. Kamu Nissa’ yang bodoh,, hendak menampakkan kebodohan kamu dihadapan wanita-wanita yang dimuliakan Tuhan.

Berapa tingginya harga dirimu dibandingkan dengan wanita yang tahu harga dirinya?. Kamu pikir bahwa kedirianmu yang mengumbar syahwat sebebasnya adalah sama dengan mereka yang mau menahan dirinya demi Tuhan semata?. Kamu memperolok-olokan mereka yang rela mengikuti aturan Tuhan dengan panggilan wanita terisolir, wanita ketinggalan jaman, wanita kesepian, atau wanita yang tak akan gampang mencari jodoh. Kamu semua telah menyindir Tuhan dengan menghinakan suruhan-Nya untuk menutup auratmu. Kamu pikir, dunia ini adalah tempat bersenang-senang, menikmati syahwat, dan merasakan kelezatan yang terpancar dari rahim kamu?. Lihatlah, bahwa wanita yang mengulurkan kerudung ke kepala dan dada, mereka telah mengurbankan dirinya demi Tuhannya. Lihatlah, mereka yang dimuliakan Tuhan, yang menyembunyikan perhiasannya (warna kulit, lekuk tubuh dan suaranya yang manja) adalah mereka yang beroleh kemuliaan di dunia dan di akhirat, bebas dari kehinaan. Martabatnya diangkat Tuhan, sebab mereka telah mengetahui bahwa apa yang diseru Tuhan untuk ditutupi adalah maslahat baginya. Kamu pikir mereka hendak berjodoh dengan lelaki yang hina?.

Lelaki yang baik untuk wanita yang baik dan dilarang lelaki yang baik menikahi wanita penzina atau musyrik. Khoerun-Nissa’ mengutamakan seruan Alloh, sehingga mereka oleh Alloh dijodohkan dengan lelaki sejati yang mengerti urusannya dengan Tuhan dan hari akhir. Sehingga keluarga yang mereka bina diletakkan di atas pondasi ibadah, bukannya atas syahwat. Pandangan mereka jauh menuju hari akhir, sementara sasaran mereka adalah Syurga yang Tinggi dimana mereka bisa bertemu dengan Tuhan yang mereka sembah. Hidup mereka bahagia, sebab Tuhan meridhai dan memberikan dunia kepada mereka. Yaitu dunia yang halal lagi barokah, bukannya dunia yang membuat mereka terjerumus ke dalam neraka yang panas. Sementara mereka yang bertindak sebebas-bebasnya dalam menikmati dunia ini sedang diperbudak dunia, jiwanya kesulitan dan diterpa bencana dengan mencari dunia. Bagaimana hal ini dapat diserupakan dengan mereka yang dunia itu datang sendiri kepada mereka?. Hanya orang yang takwa dan bertawakal kepada Allohlah, yang mewarisi segala dunia yang menjadikan mereka semakin mulia di akhirat. Sesungguhnya, hidup mereka disinari rahmat kemuliaan sebab penyerahan diri mereka kepada Alloh yang benar akan hak KeTuhanan-Nya.
Sampai kapanpun, kamu yang mencampakkan aturan Tuhan tak akan menemukan kepuasan dari apa yang kamu cari di dunia ini. Dan berapa payahnya dirimu dalam mencari dunia, kamu hanya akan menanggung malu di akhirat. Sesungguhnya orang-orang yang menerima Alloh sebagai Tuhannya, ridha akan aturan-Nya, memandang baik akan perbuatan-Nya, akan menemukan puncak kenikmatan hidup ini dengan sikap menerima apa adanya. Bagi orang yang beriman, tak ada istilah hidup apes. Segala yang menimpa dirinya adalah maslahat, sebagai jalan bagi orang yang berfikir untuk menemukan kedudukannya di sisi Alloh. Kalau seorang Mukmin, tertimpa musibah lalu bersabar, maka ia menyaksikan Alloh mendudukkan dirinya di sisi keridhaan-Nya. Tatkala ia menjadi bangga dengan kedudukan jiwa dalam kesabaran yang ia miliki,, maka menyesallah dan bertaubatlah ia, sebab apa yang menimpa dirinya itu merupakan tanda jatuhnya ia dari kedudukan terhormat. Orang arif akan memahami, bahwa tak ada kepujian dan kesempurnaan atas dirinya. Segalanya berkat Alloh, Alloh yang menilai dirinya dan membelinya dengan harga yang Ia tentukan sendiri. Ia memilih dari hamba-hambanya, siapa yang dikehendaki-Nya untuk duduk di sisi keridhaan-Nya. Hanya orang yang mengikuti-Nya sajalah yang telah dipilih-Nya di azali lalu. Merekalah yang mewarisi Syurga.

Lihatlah perilaku munafik dari mereka itu, mereka memakai rok mini tapi masih mengharapkan orang memandang baik dirinya. Mereka seakan ingin kalau rok mininya bisa menutupi pahanya, tatkala duduk di hadapan lelaki. Tangannya menarik kebawah rok mininya, duduknya tak tenang, sementara banyak lelaki yang mulai berdiri syahwatnya. Gila, rupanya wanita ini ingin menyiksa dirinya sendiri. Ia ingin hidup di dunia ini dengan keresahan dan ketidaktenangan. Kalau mereka terus memaksakan diri mengikuti aturan jahiliah seperti itu, pastilah tingkah mereka semakin menjijikan.

Ada lagi, wanita yang menjijikkan, yang jiwanya telah dirasuki syahwatnya. Di saat banyak lelaki berkerumun di sisinya, ia tampakkan auratnya, lalu ia buat suaranya membuat lelaki semakin senang duduk dengannya. Mereka senang kalau mata lelaki itu berbinar-binar, tatkala mereka menikmati keindahan dirinya. Terkadang mereka menarik lelaki dengan sengaja ataupun tidak untuk merasakan sentuhan langsung dirinya dengan si wanita itu. Wanita apaan ini?, mereka menjajakan dirinya untuk dijadikan buah kepuasan lelaki yang bukan suaminya. Mereka itu golongan pelacur yang tak menghargakan perbuatannya selain dengan ditraktir belanja oleh lelaki yang menikmatinya, atau melaui getaran-getaran kepuasan disaat adanya reaksi dari lelaki yang tergila-gila oleh keindahan aurat wanita itu. Mereka para pemuja syahwat, menjadikan tuhan selain Alloh. Tak ada wanita pelacur yang meminta balas jasa pelacurannya dengan keimanan. Bahkan telah dicabut keimanan di dalam hatinya sehingga telinganya tuli dari mendengarkan kebenaran dari Tuhan, dan matanya enggan melihat kebenaran yang tak dikehendaki mereka. Mereka tak menerima kalau akibat perbuatannya itu akan menjerumuskan mereka ke dalam neraka, mereka ingin kalau segalanya sesuai dengan keinginannya. Maka inilah hujjah (Argumen) kebodohan mereka akan hakikat diri mereka dalam kehidupan ini. Mereka tak tahu kenapa mereka ada di dunia ini, dan mereka tak tahu kenapa manusia harus taat kepada Tuhan. Nyatalah alasan, kenapa kebanyakan dari mereka tak memperdulikan urusan akhirat. Sebab mereka tak tahu agama dan mereka tak kenal kepada dirinya. Dengan demikian, pantas saja mereka tak sayang pada dirinya, membiarkan dirinya dikotori oleh dosa, dicampakkan Tuhan, dan dijadikan suluh neraka.

Mereka para wanita tak tahu diri itu membuat jalannya sedemikian rupa sehingga dapat membantu terlaksananya tujuan ia memakai pakaian dan celana yang ketat. Para lelaki memandangnya dengan penuh kepuasan dan ada pula yang penuh dengan kebencian. Wanita itu tersenyum dalam hatinya, lalu ia pertahankan keadaannya hingga berlalulah lelaki itu dari pandangannya. Terlaknatlah wanita yang memakai pakaian, tetapi pakaiannya itu masih menampakkan aurat, dengan laknatan Alloh melalui Rasul-Nya. Mereka seakan bertelanjang, menawarkan dirinya agar orang-orang lebih nikmat jikalau duduk di samping dirinya, dan agar para lelaki murahan itu dapat memberikan jasa kepada mereka berupa pemuasan birahi, sebagai bayaran kenikmatan yang diperoleh dari si wanita itu.

Apakah ini kemanusiaan itu?. Kalau memang ini sifat manusia, apakah ini yang disebut sebagai cara suci untuk meraih kedudukan suci di sisi Tuhan?. Kalau mereka katakan Tuhan tak marah dan tak menganggap perbuatannya sebagai dosa (karena dimatanya hal itu adalah wajar) , sebenarnya Tuhan yang dimaksud adalah Tuhan yang mana?. Kalau Alloh tampakkan diri setan, akan nampaklah di pelupuk matanya bahwa tuhan mereka adalah setan itu, yang menjerumuskan manusia sehingga manusia memandang yang haram sebagai halal dan mereka memandang baik akan perbuatannya.

Wahai Nissa’, sampai kapan lagi kamu tipu dirimu sendiri. Kamu berlari dari kemuliaan yang Alloh tawarkan dengan menolak aturan-Nya untuk menutupi auratmu dan menjaga kehormatanmu. Kamu jadikan penampilanmu untuk manusia, sementara hatimu tak baik kepada Tuhan. Maka segeralah kamu tutupi auratmu, lalu berkacalah. Apakah penampilanmu akan membuat lelaki mengumbar syahwat?. Barulah kalau kamu seperti itu, kamu sayang kepada jiwamu sendiri. Kamu menjadi wanita terhormat, sebab jiwa ragamu, kamu jaga dari kenistaan. Kamu dimuliakan oleh Alloh, sebab keindahan jiwa-ragamu tak kamu berikan kepada selain suamimu.Kamulah wanita yang benar-benar mewarisi kemuliaan, yang ditinggikan Alloh di atas langit, dan dipohonkan ampunan oleh para malaikat.

Bagaimana kamu dikatakan wanita berbakti, padahal telah kamu biarkan selain suamimu menikmati keindahan dirimu sendiri?. Bagaimana kamu disebut wanita mulia, kalau kamu sebelum mendapatkan suami, telah membiarkan semua lelaki menikmati apa yang seharusnya dinikmati suamimu semata. Karena Alloh telah haramkan semua auratmu selain kepada suamimu. Maka sebelum kamu bertemu dengan suamimu, kamu tak layak menunjukkan perhiasanmu kepada setiap lelaki. Setelah kamu bertemu suamimu, maka auratmu hanya bagi suamimu dan tak boleh lelaki lain menikmatinya. Kalau kamu biarkan auratmu dinikmati selain suamimu, maka terhinalah kamu bersama kehinaan dunia ini.

Sesungguhnya, lelaki yang mengerti itu adalah lelaki yang tertarik kepada wanita oleh sebab kesholehannya. Sebab lelaki itu tahu, bahwa keluarga adalah fitnah yang menghijab ia dari Tuhan. Kalau ia tidak memiliki istri yang sholeh, bagaimana ia akan sukses menyingkirkan fitnah tersebut. Sebab wanita yang sholeh tak akan menuntut banyak dunia dari suaminya, yang banyak ia tuntut adalah nafkah yang dapat membuat keluarganya selamat di akhirat. Sementara istri yang hanya memikirkan kekayaan dan sibuk mendengki tetangga oleh sebab kekayaannya, adalah fitnah yang harus segera dijauhi dengan perceraian (kalau sekiranya dunia lebih ia cintai dari pada apa yang di sisi Tuhan). Dan keluarga yang tak mau menegakkan sholat adalah keluarga yang harus diputuskan dari ikatan nasab dan ahli waris. Sebab ia telah memilih murtad dengan meninggalkan sholat itu.Tak akan amalannya diterima oleh Alloh sebelum ia bersahadat lagi. Dan tunggulah azab dari Alloh bagi mereka yang mempermainkan sahadat. Kalau mereka kesulitan meninggalkan kekafiran, kenapa mereka tak berjuang untuk menegakkan ubudiah kepada Alloh. Mereka ingin dikatakan bertaubat tanpa melakukan amal sholeh?. Betapa tak berharganya dan rendah martabatnya manusia yang demikian. Mereka seperti hewan yang tak dikenai urusan di ayumil mizan.

Urusan birahi itu bukan urusan segala-galanya. Walaupun ia dikatakan sebagai puncak kenikmatan di dunia, sesunguhnya kenikmatan seperti itu merupakan bagian kecil kenikmatan di Syurga. Puncak kenikmatan di Syurga itu tak dapat dibayangkan. Untuk menikmatinya, orang harus melakukan segala aturan Alloh, termasuk dalam menikmati birahinya, ia harus mengikuti aturan Alloh. Kalau tidak, maka ia akan menikmati sebagian kenikmatan di dunia, sementara di akhirat ia tak akan menemukan apa-apa selain penyesalan. Sebagian kenikmatan di dunia ini adalah kedudukan di sisi Alloh, dan kesempurnaan nikmat itu adalah dunia yang dinikmati dengan limpahan keridhaan Tuhan. Dan orang Mukmin di syurga beroleh semua kenikmatan itu sebab mereka mendapatkan bukti kedudukan mulia mereka di sisi Alloh, dan mendapatkan berbagai kepuasan jiwa-raganya. Di dunia, kedudukan kita di sisi Alloh belum bisa dipastikan, selain manusia harus tetap berpegang erat kepada Alloh dalam menjalankan persyaratan memasuki syurga. Karena itu sadarlah Nissa’, karena urusanmu adalah semua yang menyangkut fitnah dirimu dan hubunganmu dengan Tuhan.

Tuhan jadikan kamu fitnah supaya dengannya kamu bisa melihat kemuliaan dan kehormatan yang Alloh berikan bagimu di dunia. Yaitu pada saat kamu menutupi dan menjaga auratmu, serta berlaku setia kepada suamimu. Dan kamu tak menjadikan dirimu seperti pelacur yang mengumbar nafsu. Jadilah kamu wanita yang bersabar dalam meninggalkan kebiasaan jahiliah dengan meninggikan kebanggaanmu atas konsepsi-konsepsi Islam. Islam telah mengangkat harkat derajatmu dengan cara Alloh. Banyak orang yang aneh melihat cara Alloh mengangkat martabat kamu semua. Tapi apakah penyaksian mereka merupakan hujjah ketidak sempurnaan Ilmu Alloh dalam menetapkan cara pengangkatan martabatmu?. Alloh jadikan kamu seolah mutiara yang tersembunyi, agar kamu tambah bersinar dengan ahlak yang mulia. Sehingga tatkala suamimu membuka mutiaranya dari peti hijabnya, maka ia akan terpesona melihat kilauannya. Kilauan yang merupakan paduan antara kerinduan suami untuk melihat diri istrinya sepenuhnya dengan kepuasan suami, sebab penjagaan kamu atas kehormatanmu telah menciptakan rasa sayang yang melimpah.

Jadilah kamu seperti mutiara yang tersembunyi dibalik peti Al-Hijab. Yang menutupi kemilaumu dari penglihatan pencari harta karun. Jadilah kamu harta yang bernilai, dengan mengikuti aturan Tuhan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Rawatlah dirimu dari kekotoran najis dan hadast dengan selalu berwudhu, dan melakukan perawatan yang benar, sehingga semakin indahlah tubuhmu. Rawatlah kamu dari kotoran dosa dengan melajimkan dzikir, sehingga hatimu bersinar. Kalau hatimu bersinar, tak mudah kejahatan membelenggu kamu dan mudahlah bagi akhlak mulia untuk terbit dari kamu. Perilaku baik dan mulia kamu yang terbit dari mardhotillah (mencari keridhaan Alloh) merupakan panji kemuliaanmu yang membuat lelaki sholeh memburumu tanpa perlu kamu memintanya untuk diburu. Sementara kemuliaan itu merupakan pemberian dari Alloh sebagai balasan sikap baikmu dihadapan Tuhan dalam Ta’abud kepada-Nya. Kamu tak menyengajakan untuk berbuat baik selain karena-Nya, maka Tuhan urus kepentinganmu dalam menemukan jodoh dengan cara-Nya sendiri tanpa perlu kamu menjual dirimu dengan membuat Tuhan murka. Kamu dijodohkan Tuhan dengan sebab baktimu kepada Alloh, bukan dengan sebab perbuatan ingkarmu kepada Alloh.

Sesungguhnya tiap-tiap manusia akan bertemu dengan niatnya, dan Alloh akan membantu agar niatnya kesampaian. Nissa’ yang berharap keridhaan Tuhannya akan dibantu Alloh asalkan ia benar-benar dalam mengusahakan jalan menuju keridhaan-Nya. Alloh akan mendatangkan perlengkapan yang menjadi jalan baginya untuk menuju kepadanya. Lelaki yang menjadi jodohnya adalah alat tersebut. Ia akan memberikan berbagai jalan untuk sampai kepada-Nya. Suami dan Istri yang berharap keridhaan-Nya akan mencari ilmu dan mendiskusikan perjuangannya dalam mencari jalan menuju keridhaan Alloh.

Tidak ada komentar: