04 Mei 2008

Membuka Cinta

Untuk mendapatkan arti dari cinta yang sejati, maka engkau harus memperhatikan dan mengejar kerinduanmu hingga kerinduan itu mencapai titik puncaknya, hingga engkau mabuk oleh sebab kerinduanmu itu.

Tetapi mabukmu karena cinta kepada Alloh adalah lebih baik dari pada mabukmu karena mencintai barang yang tak kekal dan tak mendatangkan sesuatu selain kemadharatan. Sebab Alloh adalah Tuhanmu yang tak ada seorangpun yang menyamai dan menandingi kekuasaan dan kebesaran cinta-Nya.

Setelah engkau melewati waktu dengan menjaga keinginanmu untuk mendapatkan cinta Alloh, terus berusaha agar diri tetap menuju cinta-Nya, dan memperhatikan agar hatimu tetap melakukan hal itu semua, maka engkau akan menyaksikan bahwa sesungguhnya di dalam hati mahluk ada rahasia cinta Tuhan. Dan setelah engkau rasakan beratnya menjaga hati, maka engkau sadari bahwa untuk cinta-Nya, engkau butuh pengurbanan yang tinggi.

Sesungguhnya dirimu itu lemah dan kelemahan itu merupakan ciri utama hamba Alloh. Dengan kelemahanmu itu, engkau berusaha mencari jalan menuju cinta-Nya dan mendapatkannya. Tetapi engkau tak akan pernah bisa mencintai jalan-jalan menuju cinta-Nya kecuali engkau mendapatkan kekuatan dari Alloh dan mendapatkan kedekatan yang sangat kepada Alloh. Terlebih untuk mencintai-Nya dengan penuh kesadaran, kemantapan, dan hati yang suci dari keberpihakan kepada apa yang dibenci-Nya karena kuatnya keberpihakan kepada apa yang dicintai-Nya, maka engkau membutuhkan pengetahuan, keyakinan, kesungguhan, dan jelasnya arah tujuan perjalanan hidup serta tugas kehambaan.

Engkau membutuhkan kedekatan kepada-Nya dan ungkapan yang ikhlas atas kelemahan diri kepada Alloh, sebagai bentuk pertawakalan diri dan permohonan akan pertolongan Alloh SWT. Namun apalah artinya ungkapanmu bila hanya sebatas lisan. Ungkapan ikhlas yang dituntut oleh setiap pecinta adalah ungkapan yang terlahir karena kesadaran dan rasa butuh yang sangat. Dan tak akan pernah bisa ia mendapatkan rasa butuh seperti itu jika ia belum mengetahui bahwa tanpa cinta-Nya dan mencinta-Nya, ia tak bisa hidup dan bahagia.

Tidak ada komentar: