04 Mei 2008

Aku, engkau dan Dia

Kita tak akan lepas dari-Nya
Aku melihat engkau melalui Ia
Ia melihat aku tanpa engkau
Engkau melihat Ia tanpa aku.
Tak tersembunyi …

Garis tangan telah jelas
Ada hukum-Nya di antara kita
Tiada guna aku ada
Kalau tiadanya aku, aku lebih berada.

Karena ku ingin hanya Ia
Karena Ia pada segalanya
Sementara engkau …
Segala engkau pada Ia
Segala aku pada Ia
Aku atau engkau,
Bukan segala-galanya buat kita.

Dimanakah aku ?
Saat aku menemukan engkau.
Dimanakah engkau ?
Saat engkau temukan aku.
Aku tak melihat karena aku tiada.
Namun aku ada dalam ketiadaan.

Aku memang tiada untuk engkau
Engkau ada untuk aku
Kita bertemu Ia
Yang mana engkau dan aku tiada

Saat aku mengeluh tentang aku
Ku tersadar aku memang untuk Ia
Engkau ada untuk Ia
Ia ada sekalipun kita tiada

Ada dan tiada, saudariku …
Ia tetap ada.
Di manapun kita, ada dan tiada,
Engkau tetap engkau
Dan aku tetap aku
Sementara pada-Nya, engkau adalah aku.
Maka bersama-Nya, aku bersamamu.

Sebesar apapun engkau pada ku
Aku menutupi dirimu
Aku melihat engkau pada diriku
Karena kau nampak pada diriku

Aku tak tahu perlukah kau pada diriku
Karena engkau ada tanpaku
Namun aku perlu engkau untuk Ia
Sekalipun aku tiada
Dan engkaupun tiada

Bila ku tanya tentang engkau
Aku tak tahu tentang engkau
Engkau tak tahu tentang aku
Ia tahu tentang kita
Kita tahu siapa Ia

Dimana Ia ?
Dimana kita tatkala Ia ada ?
Dimana aku tatkala engkau tiada ?
Dan dimana engkau tatkala Ia ada ?

Selamanya kita tak akan pernah bersua
Jika kita tak bersua dengan-Nya
Sekalipun engkau lihat aku
Tanpa-Nya, yang kau lihat hanya sesuatu pada hatimu
Bukan diriku …

Ada dan tiadanya aku padamu
Tergantung seberapa dalam engkau tempatkan Ia di hatimu
Aku tak bisa ada jika kau tanpa Ia
Sementara Ia ada
Dan tak mengapa tanpa engkau
Asal aku dengan Ia

Kalaupun aku dengan engkau bersatu
Aku kan ingin bila Ia terbit
Dan engkau tenggelam
Sementara akupun tenggelam
Hingga yang ada Cuma IaMaka berapakah harganya kita ?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Aku, engkau dan Dia. Kekuatan cinta kita karena ada Dia. Kebahagiaan kita karena ada Dia juga. Ketulusan jiwa kita karena ada Dia juga. Kebaikan hati Dia tidak ada duanya. Ketulusan cinta Dia kepada kita tidak ada akhir. Kemuliaan Dia tidak habis di makan waktu. CintaNya Dia kepada kita jangan kita sia-2 kan. KuasaNya Dia haruslah kita pasrahkan. Kesombongan kita janganlah kita gunakan sebab ada Dia. Hanya kepada Dia, aku dan engkau kita kembali. Cinta suci kita ada Dia juga. Hayatilah cinta ini wahai kita semua karena kepadaNyalah kita kembali kepada Dia Yang Kuasa. Buat TinaKu sayang di Kota Bangun, Kaltim