04 Mei 2008

Cinta Dan Kematian

Duhai cinta yang mendatangkan kematian,
kematian cinta, cinta kematian,
mati karena cinta,
cinta dan kematian,
atau salah satu dari keduanya.

Bila cinta pada-Nya telah merasuki hati,
Nafsupun akan dikendalikan cinta,
Dan cinta di dalam hati akan menjadi pelita.

Bila cinta telah membuat nafsu terkendali,
Di manapun keindahan cinta akan dikejar.
Sekalipun kematian menjelang,
Dan sungguh cinta membawa kematian
Yang ia akan terbawa hingga mati menjelang.

Karena cinta matipun tak terasa,
Namun bila cinta menemui kematiannya,
Maka nafsupun kembali berjaya.

Dan tiadalah sembarang cinta
Hanya cinta kepada-Nya yang bisa membakar jiwa,
Yang meringankan derita sakarat
Dan yang mematikan kematian
Hingga keabadian menjelang.

Dalam cinta-Nya tiada kematian
Karena cinta-Nya telah mematikan kematian
Cinta-Nya telah menidurkan rasa sakit
Sementara tanpa cinta-Nya
Cinta kepada selainnya adalah derita dan kematian

Keheninganku Dalam Keheninganmu

Wahai keheningan

Kenapa kau tak berkata-kata tentang hatiku,
Padahal keheningan hatiku telah membuat aku pilu
Kurasakan bebasnya aku di dalam nuansa gelapmu,
tetapi di dalam hatiku aku terbelenggu gelapku.
Seakan aku tak pernah bisa meninggalkan segala perkara,
yang menghimpit hatiku.

Rupanya malam tak sama dengan gelapnya hatiku.
Kehadiran Ia padanya tak terjadi di hatiku.
Tatkala mata terjatuhkan dan hati terhijabi
Maka bayangan-Nya tak kurasakan
Sejelas saat Ia kurasakan di hatiku.

Keruntuhan yang kurasa,
Bukan akhir yang boleh dicinta.
Selama nafas bergerak
Perjalanan harus terus ditapaki
Hingga mata terpejam di tangga yang dikehendaki-Nya

Tidak ada komentar: