04 Mei 2008

Lemah

Engkau boleh-boleh saja memutuskan niatmu. Tetapi jika niatmu itu adalah sesuatu yang ada kaitannya dengan ibadah kepada Alloh, maka memutuskannya karena engkau tak tahan akan desakan hawa nafsu yang ingin agar engkau memutuskannya adalah kehinaan yang akan menjauhkan dirimu dari pada Tuhan.

Alloh menghendaki dengan penahanan dorongan nafsu itu agar engkau naik derajat. Namun engkau tidak menghendakinya dan hanya diam saja tatkala dirimu tenggelam dalam ketidaksanggupan. Berharap dan bersedihlah untuk mendapatkan kebebasan darinya wahai diriku, karena keadaan tersebut tidak baik bagi dirimu. Sadarlah, bahwa engkau itu lemah dan butuh pertolongan Alloh untuk bisa menaiki tangga kedekatan kepada-Nya dengan ibadah.
Tancabkanlah keyakinanmu di dalam hati, lalu bersegeralah menunju Alloh. Renungilah kekalahan dan kelemahanmu, serta kembalilah membina jiwamu hingga ia menjadi jiwa pejuang yang soleh.

Bila engkau menyesal karena engkau tak dapat menaiki tangga kedekatan dengan kekalahanmu itu, maka ketahuilah olehmu bahwa nuranimu sudah mengetahui bahwa kedekatan itu merupakan hal yang benar-benar dibutuhkan oleh dirimu.

Tatkala nuranimu mulai bosan dengan segala keresahan dan dorongan kejahatan, maka iapun merindukan ketenangan dan kebaikan akhlak. Dengan ketenangan dan kebaikan akhlak, maka engkau bisa dengan leluasa bertaqorub kepada Alloh.

Jika jiwamu lemah dalam menghasrati kebaikan, lemah dalam meluruskan nafsu dengan aturan Tuhan, maka bagaimana engkau bisa bergerak menaiki tangga kedekatan dengan amal ibadah ?. bagi seorang hamba yang lemah, yang di dalam hatinya menghasrati kedekatan dengan-Nya, maka ia tak akan pernah mudah beroleh kebahagiaan di dalam hidupnya. Hanya cinta-Nya kepadamu saja yang bisa membuat kehidupanmu berubah. Maka carilah cinta-Nya dengan mengikuti kekasih-Nya.

Rubahlah dirimu dengan mengikuti manhaj cinta-Nya. Carilah cinta-Nya yang mengalir di dalam kehidupanmu. Rasakanlah kecintaan Alloh kepadamu, maka engkau akan menemukan segala cermin yang akan membuat dirimu bisa mengenali kedudukanmu di sisi-Nya dan rasa butuhmu kepada Tuhan.

Pandanganmu kepada cinta-Nya tak akan bertahan lama, karena ia segera menguap karena kekalahanmu dalam menghadapi hawa nafsu. Namun ia segera terbentuk kembali tatkala engkau dilanda sedih dan diliputi kerinduan kepada-Nya.

Alloh mendengar wahai diriku, segala rintihanmu dan keinginanmu untuk melihat cinta-Nya dan menemukan manisnya cinta Tuhan. Maka hujanpun segera diturunkan-Nya untuk membasahi dinding-dinding hatimu yang telah kekeringan karena dilanda kekalahan iman.
Kotoran hatimu terbawa air hujan-Nya (hidayah) hingga yang tersisa adalah kotoran-kotoran keras akhlak yang telah menjadi tabi’at. Ia harus dicuci dengan melakukan perjuangan yang keras. Engkau harus bersabar mencucinya setiap saat, dengan melakukan perkara yang bertentangan dengan tabi’at buruknya.

Bagaimanapun keadaanmu di sisi-Nya, istiqomahlah kamu dalam berbakti dan mengharapkan diri-Nya. Berjuanglah untuk meluruskan hawa nafsumu dengan agamamu, hingga engkau menjadi seorang yang hanif (lurus) di dalam agamamu. Hingga engkau menemukan kekuatan cinta di hatimu kepada-Nya, yang akan membawa dirimu terus menyebut-Nya dan menerbitkan nuansa ketenangan yang akan melahirkan jiwa muthmainnah di khalbumu.
Hadapilah segalanya dengan ketenangan, karena itulah sikap hamba yang sejati. Tenang, damai, kuasai segalanya … dengan Dzikir dan Tafakur !.

Tidak ada komentar: