04 Mei 2008

Dibalik Corak Mahluk

Lihatlah, bagaimana Alloh menciptakan mahluk-Nya dengan berbagai bentuk dan rupa. Semuanya adalah hidangan yang dihamparkan-Nya untuk dirimu. Engkau dihadapkannya pada aturan yang menerangi, bahwa engkau harus memilih apa yang Alloh ridlai dan menjauhi apa yang Alloh benci. Engkau harus menggauli hidangan-Nya dengan cara yang ma’ruf menurut aturan-Nya. Oleh sebab itu, maka perlulah engkau memahami aturan-Nya yang telah diamalkan secara jelas oleh Rasulullah SAW. Maka ikutikah jalan beliau SAW, karena tiada jalan yang jelas, benar lagi selamat dalam mencicipi hidangan-Nya selain cara beliau. Alloh telah menjadikan beliau sebagai tauladan. Maka kenapa kita mencari jalan yang sulit dan tak jelas dengan menggunakan cara selain yang dicontohkan beliau SAW?.

Berubah-rubahnya rupa mahluk atau silih bergantinya mahluk yang lalu lalang di dalam hidupmu menunjukan bahwa kamu berada di antara mereka. Kamu diuji oleh Alloh dengan mereka. Buktinya, kamu merasakan berbagai perubahan hati saat berdekatan dengannya dan memilikinya atau kehilangannya. Lalu engkau memilih untuk tidak berubah, padahal Alloh menyuruh engkau supaya meluruskan perubahan hatimu dengan aturan-Nya ?.

Kamu tak disuruh selain mengarahkan perasaanmu kepada aturan Alloh. Kamu bebas mengungkapkan perasaanmu, asalkan sesuai dengan aturan-Nya. Bahkan bilamana Alloh mencintai atau membenci sesuatu, maka engkau wajib bersikap selaras dengan kesukaan Alloh. Bila engkau diam, maka engkau terusir. Dusta semua pengakuan imanmu. Alloh Maha Mengetahui apa yang Dzahir dan apa yang Bathin.

Nun dibalik corak mahluk, terdapat uji yang mengupas kepribadian hamba Alloh dan kedudukannnya di sisi Alloh. Gerakan mahluk akan menggesek hatimu. Lalu hatimu bergerak dan engkau menemukan perubahan hatimu. Lalu terlihat berbagai rasa yang keluar dari hatimu, menuntut untuk ditampakkan dalam amal dzahir. Maka jangan tergesa-gesa, karena tak sebebas hewan kamu dalam menjawab keinginan hatimu. Kamu harus mencermati keinginan hatimu. Bilamana ia diridloi Alloh sebab bersesuaian dengan kecintaan-Nya yang telah Ia terangkan secara tegas di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka berusahalah agar ungkapan hati itu menjelma menjadi sebuah amal dzahir dan amal bathin.

Siapa yang terseret oleh kekuatan hatinya yang membawa dirinya pada kesukaan nafsu, atau ia menyengajakan memilih kesukaan nafsu yang dibenci Alloh, maka ia benar-benar telah mengotori hatinya dengan kejahatan. Sementara mereka kelak akan tunduk di akhirat lantaran hatinya pernah terkotori oleh kejahatan. Maka bagaimana dengan mereka yang datang kepada Alloh dengan membawa kotoran di hatinya ?. Beruntunglah orang yang datang kepada Alloh dengan membawa hati yang tenang.

Tidak ada komentar: